Instansi Kepabeanan Yordania Kunjungi EDII

Category : Uncategorized

Admin, Thursday 01/09/2016 04:39:43 PM

7 copyEDII, JAKARTA – Instansi Kepabeanan Negara Yordania atau Jordan Customs melakukan kunjungan ke Kantor PT EDI Indonesia pada Kamis (1/9). Kunjungan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara Delegasi Jordan Customs dalam kunjungannya ke Indonesia.
Delegasi Yordania yang dipimpin oleh Information and Technology (IT) Director, Mohammad Rashid Al-Alem serta beberapa perwakilan dari United Nation Development Programme (UNDP), menyatakan bahwa kunjungan ini dimaksudkan untuk mengembangkan Jordan National Single Windows yang terintegrasi berdasarkan standar internasional. Hal tersebut sangat penting bagi Yordania dalam upayanya memaksimalkan posisi geografis dan modernisasi pengolahan informasi.


Pelabuhan NPCT1 Mematok Kapasitas 1,5 Juta TEUs

Category : News

Admin, Monday 29/08/2016 09:02:34 AM

2016 Pelabuhan NPCT1 Mematok Kapasitas 1,5 Juta TEUsMetrotvnews.com, Jakarta: Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi hari ini meninjau Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dan meninjau persiapan New Priok Container Terminal One (NPCT1).
Terminal NPCT1 merupakan fase 1A dari keseluruhan proyek New Priok Container Terminal yang secara komersial telah beroperasi sejak Kamis 18 Agustus 2016. Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G. Masassya mengatakan, NPCT1 memiliki luas lahan sekitar 32 hektar dan kapasitas 1,5 juta TEUs per tahun. Dengan total panjang dermaga 850 meter dan kedalaman -14 meter LWS (akan dikeruk secara bertahap hingga -20 meter).
“NPCT1 berkapasitas 1,5 juta TEUs, tapi kita bertahap, tahun ini 500 ribu TEUs, tahun depan 1 juta TEUs dan tahun depannya lagi 1,5 juta TEUs. Terminal baru ini diproyeksikan dapat melayani kapal peti kemas dengan kapasitas 13-15 ribu TEUss dengan bobot di atas 150 ribu DWT,” kata Elvyn di Kantor Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (27/8/2016).
Nantinya, NPCT2 dan NPCT3 akan dibangun dengan kapasitas masing masing 1,5 juta TEUs. Sehingga nanti Kalibaru ini akan memiliki kapasitas 4,5 juta TEUs dan akan menambah yang saat ini dimiliki Tanjung Priok sebesar 6 juta TEUs.
Elvyn menyebut, sebagai bagian dari pelabuhan New Priok atau pelabuhan Kalibaru, terminal ini akan dikembangkan dan dioperasikan salah satu anak perusahaan IPC Group, yaitu PT New Priok Container Terminal One.
Pembangunan fase 2 terminal New Priok akan dilaksanakan setelah pengoperasian fase 1. Ketika proyek New Priok telah selesai, akan ada total tujuh terminal peti kemas dan dua terminal produk dengan area pendukungnya yang memiliki total area 411 hektar.
Lebih lanjut, ia menuturkan, perusahaan terus menggiatkan berbagai program untuk modernisasi pelabuhan-pelabuhan eksisting maupun membangun pelabuhan-pelabuhan baru di berbagai lokasi.
“Kedepannya IPC akan terus berkomitmen pada sisi penawaran atau supply kapasitas pelabuhan dengan menjalankan berbagai proyek investasi besar sesuai dengan proyeksi permintaan pada yang disesuaikan dengan kondisi terakhir,” pungkasnya.

Sumber: Metrotvnews.com


Kapal Besar Tidak Usah ke SIngapura Setelah Pelabuhan Kalibaru beroperasi

Category : News

Admin, Monday 29/08/2016 08:56:24 AM

Jakarta (ANTARA News) – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menyatakan, setelah Pelabuhan Kalibaru alias Pelabuhan Terminal Peti Kemas 1 atau NPCT1, kapal-kapal peti kemas bermuatan besar tidak perlu lagi singgah di Singapura.

Direktur Utama PT Pelindo II, Elvyn G Masassya, usai mendampingi Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, dalam peninjauan di Pelabuhan Kalibaru, Jakarta Utara, Sabtu, mengatakan, pelabuhan itu dibangun berdasarkan standar internasional dan “steril”.

“Terminal ini memberikan volume perdagangan yang besar sehingga kapal-kapal besar dari Eropa bisa langsung ke sini, tidak perlu lagi singgah ke Singapura,” katanya. Dia mengatakan, saat ini Pelabuhan Terminal Peti Kemas 1 –fase 1A dari keseluruhan Proyek Terminal Peti Kemas Bar Priok– secara komersial telah beroperasi sejak Kamis, 18 Agustus 2016.

Lebih lanjut dia menjelaskan NPCT1 memiliki luas lahan sekitar 32 Hektare dan kapasitas sebesar 1,5 juta TEUs per tahun dengan total panjang dermaga 850 meter pada akhir 2016, dengan kedalaman -14 meter LWS (akan dikeruk secara bertahap hingga -20 meter).

Terminal baru tersebut diproyeksikan dapat melayani kapal peti kemas dengan kapasitas 13.000 hingga 15.000 TEUs dengan bobot di atas 150.000 DWT.

“Terminal 2 dan 3 juga nantinya masing-masing bisa menampung hingga 1,5 juta TEUs, totalnya 4,5 juta TEUs dan akan menambah kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok sebesar enam juta TEUs,” katanya.

Masassya mengatakan, telah mendata potensi konsumen di terminal peti kemas itu. “Kami telah mengumpulkan data pemilik kargo untuk menginformasikan bagaimana barang-barang bisa masuk ke NPCT1 tanpa harus singgah,” katanya.

Selain itu, dia mengatakan juga tengah mengintegrasikan sistem teknologi informasi terpadu, yaitu Inaportnet yang akan diterapkan September mendatang.

“Kami juga akan menyatukan sistem teknologi informatika terintegrasi dari Pelindo I sampai Pelindo IV agar semakin mudah antardaerah dan terhubung ke kawasan industri dengan kawasan transportasi,” katanya. Dia mengatakan upaya tersebut bermuara ke penurunan biaya logistik agar bisa segera terwujud.

Sumber: antaranews.com